CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 20 Februari 2009

THE WORD IS THANK YOU


Yesterday several peplo said "THANK YOU" to me
Untuk sekian lelah yang kupertaruhkan dan semua energi yang kusalurkan meski sebagian adalah kewajiban, dengan berbangga hati aku menerima terimakasih itu, sebuah kata yang paling tidak membawa semacam energi baru yang segar, mencerahkan -meski sebagian - masih buram. Dan tanpa berburuk sangka aku menerima terimakasih itu sebagai sebuah ucapan tulus tanpa bermaksud menghibur atau motif tertentu lainnya. sedikit mampu menggerogoti kesal dan marahku -yang mestinya tidak harus, kan aku adalah muara sungai.
Lalu apa jawabku, "thank you too".
Sebuah kata sederhana yang ternyata membawa suatu hal yang lain, sangat lain dan disadari oleh banyak orang sayangnya kadang menjadi tidak lagi diperhatikan, ketika kejengkelan, marah, kesal sibuk dan pengkelasan terhadap kasta sedang terjadi.
Hari ini (sabtu) salah satu bagian kompas membahas mengenai ethika (pastinya etika bisnis). Bukankah terimakasih adalah etika juga? Namun ternyata kalimat terimaka kasih menjadi tanpa arti bila kita tak mampu melakukannya dari hati dengan perasaan, hanya kalimat sederhana yang dibunyikan tanpa ekspresi ataupun intonasi yang mendamaikan ataupun waktu yang sesuai.
Aku suka mengumbar terimakasih (pamer) ketika tulus ataupun ketika aku terpaksa melakukannya ke siapapun, dan ternyata aku sadari menjadi penting emosi, ekspresi, intonasi dan waktu kita mengucapkan terimakasih karena berpengaruh pada maknanya -tulus, ejekan/ sindirian, setengah hati.
Disamping mengatakan THANKYOU banyak hal yang merepresentasikan dengan benda dengan emosi dengan tatap dengan jabatan tangan, dari yang gratis hingga dimana benar-benar dibutuhkan perjungan dan budget untuk itu.
Sayangnya ketika aku mulai mengerti arti terimakasih "sebenarnya", aku bahkan belum pernah mengucapkan terimakasih secara langsung pada Bapakku yang meninggal tahun lalu, kalimat yang aku bunyikan dengan mulutku dan ia masih ada ketika mendengarnya, kalimat yang kuucapkan untuk mewakili semua terimakasihku. Rasanya sudah menjadi lain bila aku mengucapkannya di hadapan nisannya ataupun di depan fotonya.

0 komentar: