Dasar sinting, sableng, gemblung, sundal, tak normal!!!!!! kalimat memaki itu telah menjadi makanan sehari-hari, di TV ataupun bahkan hidup realita. Sebenarnya ukuran normal itu di mana sih? Setahuku tidak ada sebuah kitab ataupun peraturan bahkan prasasti yang menyatakan kenormalan terpampang di dunia? (ada kamu saja yang tidak tahu). Dan aku? lets see..... berapa kali aku didefinisikan tidak normal ataupun disebut tidak normal, bukan sekali, berkali-kali dan aku mengamininya saja, benarkah? No body want to be abnormal, and i wish i'am not (it's mean that i'am normal??). Membingungkan bicara tentang normal. Kelahiran normal ditandai bila fetus keluar lewat jalannya, berat badan normal bila perhitungannya sesuai, kulitnya normal, hidupnya normal, kehamilan normal, bayi normal, semua normaaaaaaaaaaaalllllllllllllllllllllllllllllllll.....
Disebut tak normal mungkin menyakitkan, namun aku sudah mengalaminya semenjak kecil dan aku bingung akhirnya diperiode mana aku normal atau pernahkah? keabnormalalan itu dibentuk atau diapakan? yang pasti orang melihat apa yang ada dihadapannya dan mereka tak bia disalahkan, sebab mereka bukan siapa-siapa, mereka hanya angin yang lewat, tidak pernah ada di sisi menjabarkan hidup yang "indah"
I'am abnormal, cerdas luar biasa, merealisasikan mimpi-mimpi, seperti spiderman, seperti batman, seperti superman, seperti Bima seperti Arjuna seperti Karna seperti Timun Mas, seperti sangkuriang.Kuat cerdas tampan punya segala. Are they normal? When you judge someone they are not normal do you ask your self are you normal? Many people say just normalize the abnormal, it's mean that it's easy to change. Fiuhhhhhh i want fly reach the sky stay in the moon for a moment then death on beautiful angel hand.
Kamis, 05 Februari 2009
NORMALISASI KEABNORMALAN
Diposting oleh supriyanto danurejo di 02.56
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar