CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 01 Juli 2009

MIRACLE

Semalam, mataku tak memberat juga meski tubuhku melunglai. Pikiran meliar tanpa aturan, sampai akhirnya aku terbentur pada masalah-masalah yang kualami. Mengingatkanku akan perbincangan dengan my beloved sister saat harus menunggu kakak iparku di RSPAD. Dalam pembicaraan itu aku selalu mengatakan please be realistic, bukan cuma dan hanya bermimpi atau berharap tapi semua dengna perhitungan dan realistislah. Semalam saat ingatan itu meluncur bagai roler coaster, serasa menampar diriku sendiri bahwa selama ini aku selalu menyemangati diri sendiri dan temanku apabila ada masalah dengan sebuah kepercayaan , believe with miracle. Do I? Miracle atau kepercayaan akan keajaiban hanya datang ketika aku kuldesak. Lantas haruskan aku percaya dengan keajaiban atau harus selalau realistis?