CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 21 Januari 2009

MENJADI PENTING ITU PENTING


Tahun lalu saat ada pertemuan di kantorku, bosku berkata "berlombalah menjadi yang penting (orang penting) sebab menjadi penting itu sangat penting". Sudah setahun dan aku baru mencernanya, menjadi penting atau dilahirkan sudah penting? Hanya bermain kata-kata saja. Essensinya apa ya? Penting itu sendiri tidak ada acuannya, apakah arti penting itu mampu melakukan segala atau mampu memaksimalkan satu potensi dalam diri? Kalau dipikir-pikir sebenarnya penting itu dibuat, bukan berarti si subjek ini mampu melakukan segala, ataupun bila dia mampu melakukan segala memang subjek ini bisa tapi situasi dan lingkungan yang mementingankannya, artinya diposisikan.
Lantas bagaimana menjadi orang penting? Karena penting itu diposisikan (harusnya kita tak bisa menganggap diri kita penting) maka kita harus mementingkan kepentingan orang-orang yang memposisikan kita menjadi penting. Harusnya melawan ego sendiri dan kepentingan-kepentingan diri sendiri. Idealisnya kepentingan bersama lebih penting dari kepentingan pribadi. Faktanya banyak orang-orang yang dianggap penting mementingkan kepentingannya sendiri.
Menjadi penting bisa menjadi tidak punya hati, tidak ada rasa saat semua keegoan itu menguasai, maka ia bisa melakukan segala, semua yang memposisikan semestinya tunduk pada kepentingannya, dan dengan lalim ia akan bertahta di singgasana.
Ketika kita tidak diposisikan penting maka siap-siap saja dieliminasi, voting dari lingkungan yang memposisikan kita penting akan mengeliminir kita dari struktur, bahkan dari ekosistem artinya kita menjadi genting.
Pertanyaannya bagaimana menjadi penting atau dipentingkan oleh yang lainnya, and Am I Important person?

0 komentar: