Cermin-cermin yang bergantung di dinding, katakan padaku apa kamu mampu menampilkan isi hatiku, isi kepalaku, isi diriku? Aku mau tahu apa aku cukup mampu bercermin sehingga benar-benar tindakanku adalah segala sesuatu yang didasari cerminan diriku. Aku takut menjadi orang yang tidak bisa bercermin dan mampu melihat cerminannya, paling tidak dalam ke-maya-annya ada sesuatu yang nyata, yang menjadikanku tahu dalam bersikap. Aku takut kearoganan dan kesombongan menanarkanku bahkan lebih parahnya membutakanku. Cermin-cermin di dinding bersuaralah ketika aku melewatimu sehingga aku ingat untuk singgah didepanmu bukan cuma mengabaikanmu. Berdiam sejenak untuk mercerna dengan nalarku apa yang ditampilkan. Cermin-cermin di dinding aku cakep tidak?
Senin, 19 Januari 2009
CERMIN CERMIN DI DINDING
Diposting oleh supriyanto danurejo di 21.09
Label: Danurejo's mind
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar