Kemarin badai datang
setelah mengetuk pintu rumahku
dengan salam yang santun
hendak meruntuhkan semuanya
namun aku tetap saja diam tak bergerak
apa gunanya lari?
tak mampu menyelesaikan semua
aku hanya perlu pasrah,
Badai kan malaikat,
Yang senyum sinis
Senin, 01 Juni 2009
YANG DATANG KEMARIN
Diposting oleh supriyanto danurejo di 22.55
Label: Poems and Prose
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar