DERAJATKU
Bulan Mei ada selarik duka yang ditinggalkan oleh masa lalu yang juga tak pernah mau beranjak. Mei bukan hanya bulan untuk individu, tapi bulan untuk negara ini Indonesia. Torehan luka teramat dalam meskipun ketika itu aku enggan tahu karena berkutat dengan kekecewaanku akan hidup yang kujalani. Mei tahun 2009 adalah langkah baru bagiku. Keputusan yang kubuat bulan ini adalah awal dari sebuah lompatan untuk tahun-tahun mendatang, langkah itu tak merubah diriku namun juga merubah, satu kalimat yang susah pada dasarnya akan merubahku namun ada bagian yang tak terubah. Menetapkan niat untuk menentukan arah dan lantas membuat keputusan yang sulit. saat harus memangkas ego, meminimalisnya ke ambang bawah, mengabaikan emosi dan belajar mengontrolnya juga meyakinkan bahwa berbagi adalah ibadah yang maha dan juga kewajiban.
RASAKU
Hal paling dasar dari sebuah langkah baruku yang berhubungan dengan jalan menaikkan derajat, adalah bahwa aku telah siap menerima apa yang paling indah dalam hidupku, membiarkan cinta mengapung berubah menjadi energi kasih yang menjadikanku tulus mengamini persahabatan. Ternyata menjalin persahabatan adalah hal terindah dalam hidup, dan bagiku Ia sahabatku yang paling istimewa, bukan karena aku mencintainya tapi karena aku mengasihinya, mengerti dan mencerna bahwa apa yang ia berikan juga merupakan kasih yang lebih agung dari cinta. Rasa tak bisa mati namun bisa berganti karena rasa itu energi dan kekal. Aku mengganti rasaku dari Cinta dan kecewa menjadi kasih dan sayang. Untuknya perempuan paling istimewa di hidupku, mari kita saling mengasihi dan menyayangi.
SAHABATKU
Bulan ini salah satu sahabatku terjatuh ke dalam situasi yang tidak pernah dimaui oleh semua orang, aku tak mampu menabahkannya karena hanya ia yang bisa, aku tak bisa menguatkannya karena ia yang punya daya. tapi aku mendengarnya, aku memeluknya semampu aku, membisikinya bahwa aku peduli dan mengerti dalam pengertianku, mendoakannya saja, karena doa adalah kekuatan yang misterius. Untuk sahabatku yang kuakui sebagai saudara. Bangkitlah sahabatku, mari jalani hidup ini dengan indah, sebab indah hanya tergantung pada cara kita memandang, mengindahkannya, mengibadahinya dan meyakini bahwa yang terjadi adalah yang paling indah dari Tuhan, dan seringnya kita tak tahu bahwa indah-Nya tak seperti mau kita.
Mari menyusun langkah baru mengawali bermil-mil jarak yang akan ditempuh.
Rabu, 20 Mei 2009
LANGKAH BARU
Diposting oleh supriyanto danurejo di 03.27
Label: Danurejo's mind
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar