Kebuntuan tengah menimpa, bukan hanya pada diriku namun pada beberapa orang yang kukenal. Sebenarnya aku belum sempat merenung untuk menguraikan kuldesak-jalan buntu. Hidup terlalu indah dibuat buntu karena ternyata kreator kebuntuan adalah manusia dan keadaan. "The secret" bilang bahwa ketika kita berpikir positif dan menanamkan kepositifan dalam hidup maka alam akan meresponnya mengirimkan energi positif yang tidak pernah habis. Seorang bertanya padaku "apa yang haru kulakukan?" Dia tengah mengalami kebuntuan dan belum juga menemukan celah untuk beringsut. Aku bukan siapa-siapa dan tak punya penerang ataupun alat gali untuknya keluar dari kebuntuan itu. Mungkin untuk menghentikan kebuntuan itu bisa saja mendadak muncul sebuah celah yang bisa di lewati atau membuat celah dengan merobohkan kebuntuan itu.
Harusnya percaya bahwa buntu bukanlah akhir dari semua, buntu hanya sebuah proses yang memunculkan kreatifitas, dalam keadaan buntu kadang muncul tenaga yang luar biasa diluar kontrol kita yang kemudian menciptakan solusi baru. Muara dari kebuntuan itu Tuhan dan nalar. PIkiran dengan daya-nya menguraikannya kuldesak, memberikan celah baru.
Namun ketika buntu itu menyergapku, menyerahlah aku pada hidup, meratap mengurai air mata, seolah tuhan menjatuhiku setumpuk beban tak terselesaikan dan tidak adil. Padahal adil-Nya kadang tak dapat diterjemahkan dengan pengetahuan kita.
Bos-ku pernah bilang duduk santai bersila, pejamkan mata ambil nafas tahan dan hembuskan perlahan-lahan sambil memusatkan pikiran pada yang Maha, maka rilex-lah pikiran dan tubuhmu, di sana akan didapati sesuatu yang berbeda yang kadang memecahkan kebuntuan. Lebih baiknya Shalatlah dan berserah sebab di dalamnya ada berjuta kebaikan.
Senin, 27 April 2009
KULDESAK
Diposting oleh supriyanto danurejo di 03.25
Label: Danurejo's mind
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar